shaum hari ke-7
Sebenarnya shaum hari ke-5 sudah saya ketik untuk entri baru, tapi koneksi modem terputus dan saya belum menyimpannya.Jadi hilang begitu saja. Saya lebih suka langsung menulis dari pada diketik dulu di laptop. Karena yang diketik di laptop itu merupakan pilot project catatan harian saya untuk kesehatan jiwa saya secara pribadi dan tidak layak dibaca di muka umum.
Untuk shaum hari ke-6 saya tidak menulis apa-apa karena seharian berkeliling Bandung untuk menengok Bibi yang sedang diklat, mengantar anak-anak ke salon dan buka di Jatos. Sesekali buka di luar rumah saya pikir tidak mengapa, sekalian mengenalkan dunia kepada kedua putri saya. Agar kelak mereka tidak kuper dan memiliki filter dalam hidup yang semakin kompetitif ini.
Alhamdulilah saya bersyukur bisa memberikan yang lebih baik lagi untuk keluarga. Uang dari kantor yang saya dapat di hari jum'at lalu begitu tak terduga. Semoga uang tersebut berkah dan menjadi investasi saya kelak di hari ahir. Makna berkah adalah saat uang itu benar-benar terpakai untuk hal yang bermanfaat, saat uang itu dari awal sudah dizakati.
Hari ke-7 ini kondisi tubuh terasa agak lemah. Flu yang menyerang mulai menjadikan kepala pening. Selain tenggorokan sakit, mampet dihidung juga bikin g nyaman. Semoga Allah memberikan saya dan keluarga ini kesehatan.
Saya sudah setengah perjalanan membaca buku Dani Ronnie yang berjudul The Power of Emotional & Adversity Quotient for Teacher. Kemarin saya juga sudah mencoba merefleksikannya hanya karena belum selesai, maka saya pun belum secara utuh melihat buku tersebut. Hari ini pengennya menyelesaikan buku tersebut, cuma pening dikepala bikin g nyaman. Tetap akan saya coba, namun saya tidak akan memaksakan diri. Paling-paling saya menambah tadarus saja. Semoga bisa segera khatam.
Saya di Mall kemarin melihat sebuah gaun putih. Indah sekali. Sebuah gaun sederhana dengan bordir mungil berwarna perak. Sepertinya gaun itu pas buat saya. Saat saya menghampiri manekin yang memakai gaun itu, anak-anak saya menarik tangan dan meminta saya mengantar mereka ke mushalla di mall. Ahirnya saya terlupa untuk melihat harganya dan baru teringat sekarang.
Hari ke-7 ini saya berdo'a semoga dengan shaum ini saya, keluarga dan umat Islam seluruhnya diberikan kesehatan dan keberkahan dalam hidup.
Duh saat menulis catatan ini saya agak terganggu karena anak tetangga depan rumah sedang latihan terompet. Berisik sekali. Biasanya mereka latihan hari rabu. Tapi kok hari minggu ini latihan juga. Kepala saya jadi nambah puyeng. Eh...g ding kepala saya sehat...segar...(sedang menghipnosis diri biar sehat)
Ya sudahlah seadanya saja saya postingkan catatan untuk hari ini. Semoga hidup saya bisa lebih produktif dan bermanfaat untuk kehidupan
Untuk shaum hari ke-6 saya tidak menulis apa-apa karena seharian berkeliling Bandung untuk menengok Bibi yang sedang diklat, mengantar anak-anak ke salon dan buka di Jatos. Sesekali buka di luar rumah saya pikir tidak mengapa, sekalian mengenalkan dunia kepada kedua putri saya. Agar kelak mereka tidak kuper dan memiliki filter dalam hidup yang semakin kompetitif ini.
Alhamdulilah saya bersyukur bisa memberikan yang lebih baik lagi untuk keluarga. Uang dari kantor yang saya dapat di hari jum'at lalu begitu tak terduga. Semoga uang tersebut berkah dan menjadi investasi saya kelak di hari ahir. Makna berkah adalah saat uang itu benar-benar terpakai untuk hal yang bermanfaat, saat uang itu dari awal sudah dizakati.
Hari ke-7 ini kondisi tubuh terasa agak lemah. Flu yang menyerang mulai menjadikan kepala pening. Selain tenggorokan sakit, mampet dihidung juga bikin g nyaman. Semoga Allah memberikan saya dan keluarga ini kesehatan.
Saya sudah setengah perjalanan membaca buku Dani Ronnie yang berjudul The Power of Emotional & Adversity Quotient for Teacher. Kemarin saya juga sudah mencoba merefleksikannya hanya karena belum selesai, maka saya pun belum secara utuh melihat buku tersebut. Hari ini pengennya menyelesaikan buku tersebut, cuma pening dikepala bikin g nyaman. Tetap akan saya coba, namun saya tidak akan memaksakan diri. Paling-paling saya menambah tadarus saja. Semoga bisa segera khatam.
Saya di Mall kemarin melihat sebuah gaun putih. Indah sekali. Sebuah gaun sederhana dengan bordir mungil berwarna perak. Sepertinya gaun itu pas buat saya. Saat saya menghampiri manekin yang memakai gaun itu, anak-anak saya menarik tangan dan meminta saya mengantar mereka ke mushalla di mall. Ahirnya saya terlupa untuk melihat harganya dan baru teringat sekarang.
Hari ke-7 ini saya berdo'a semoga dengan shaum ini saya, keluarga dan umat Islam seluruhnya diberikan kesehatan dan keberkahan dalam hidup.
Duh saat menulis catatan ini saya agak terganggu karena anak tetangga depan rumah sedang latihan terompet. Berisik sekali. Biasanya mereka latihan hari rabu. Tapi kok hari minggu ini latihan juga. Kepala saya jadi nambah puyeng. Eh...g ding kepala saya sehat...segar...(sedang menghipnosis diri biar sehat)
Ya sudahlah seadanya saja saya postingkan catatan untuk hari ini. Semoga hidup saya bisa lebih produktif dan bermanfaat untuk kehidupan
Komentar
Posting Komentar