Dua gadis itu memutuskan untuk tinggal bersama saya. Gadis pertama sudah lima bulan dan yang kedua baru saja tiga bulan. Rumah yang mungil ini menjadi selalu meriah dengan kehadiran mereka. Gadis pertama merupakan mantan TKW dari Yordan yang pernah mengalami tindak kekerasan dan kabur dari lantai 3 rumah majikannya. Berjuang untuk sampai kembali ketanah air dan ahirnya bisa mengikuti beberapa program pemerintah terkait pemberdayaan para korban trafiking. Untuk gadis pertama ini saya pernah membuat catatan tentangya dalam sebuah artikel tentang "Perdagangan Perempuan: Antara Realitas dan Perspektif Islam".
Gadis kedua merupakan lulusan SMU. Dia berasal dari desa dimana orang tua saya berasal. Dia adalah adik dari pengasuh anak saya terdahulu yang kini sudah menjadi guru TK dan sudah lulus dari PGTK. Kakak gadis kedua ini tinggal bersama saya semenjak anak saya berusia dua bulan sampai usia tujuh tahun. Memutuskan untuk tidak bekerja lagi di rumah saya karena tempatnya mengajar saat ini menyediakan tempat tinggal dan ingin mencari pengalaman lain katanya.
Gadis kedua ini sebenarnya merupakan prioritas saya untuk menjadi pengasuh anak-anak. Karena saya mempunyai program menyekolahkannya sambil mengasuh anak-anak saya seperti kakaknya terdahulu. Namun karena beberapa tawaran kerja yang menggiurkan yang ia terima di Jakarta mengakibatkan ia awalnya tidak menerima tawaran saya. Setelah berkelana hampir setengah tahun lamanya mencari kerja yang tak kunjung jelas, ahirnya dia memutuskan untuk menerima tawaran saya mengasuh anak-anak sambil kuliah.
Pada awalnya saya bingung karena di rumah sudah ada gadis pertama dan saya tak mungkin menggaji keduanya. Namun karena dia sudah datang jauh-jauh dari Banten dan saya tak tega untuk membiarkannya maka ahirnya dia tetap tinggal di rumah saya hanya tidak saya gaji untuk sementara. Untuk mengisi waktu luangnya saya kursuskan dia menjahit. Setelah tiga bulan ini sepertinya dia sudah menguasai menjahit tingkat dasar, semoga saja bisa bermanfaat kelak. Semoga tahun ajaran baru dia sudah bisa meneruskan kembali sekolahnya dan semoga ada beasiswa untuknya.
Gadis kedua mendapatkan tawaran untuk bekerja pada sebuah Caffe dan Salon yang merupakan program dari Pemerintah Provinsi untuk memberdayakan korban trafiking. Ia menerima tawaran itu meski sebenarnya saya agak ragu mengingat Caffe itu baru dan dia juga sedang kursus menjahit. Tapi sebagai sebuah pembelajaran saya pikir tak apa-apa. Meski saya lebih sepakat kalau dia melatih skill nya agar kelak bisa mandiri tanpa harus bekerja pada orang lain.
Dua hari sudah gadis pertama meninggalkan rumah saya untuk bekerja. Saya begitu terkesan dengan kebaikan dan kesholehannya. Semoga di tempat yang baru ini dia mendapatkan apa yang memang ingin di raihnya. Saya pun tetap menyediakan tempat bila kelak dia ingin kembali ke rumah. Terimakasih Allah telah mempertemukan saya dengan orang-orang yang baik dalam hidup ini. Semoga kelak saat bertemu Engkau kami bisa saling menyaksikan dan menguatkan bahwa kami saling mencintai dalam ketaatan pada-Mu
Gadis kedua merupakan lulusan SMU. Dia berasal dari desa dimana orang tua saya berasal. Dia adalah adik dari pengasuh anak saya terdahulu yang kini sudah menjadi guru TK dan sudah lulus dari PGTK. Kakak gadis kedua ini tinggal bersama saya semenjak anak saya berusia dua bulan sampai usia tujuh tahun. Memutuskan untuk tidak bekerja lagi di rumah saya karena tempatnya mengajar saat ini menyediakan tempat tinggal dan ingin mencari pengalaman lain katanya.
Gadis kedua ini sebenarnya merupakan prioritas saya untuk menjadi pengasuh anak-anak. Karena saya mempunyai program menyekolahkannya sambil mengasuh anak-anak saya seperti kakaknya terdahulu. Namun karena beberapa tawaran kerja yang menggiurkan yang ia terima di Jakarta mengakibatkan ia awalnya tidak menerima tawaran saya. Setelah berkelana hampir setengah tahun lamanya mencari kerja yang tak kunjung jelas, ahirnya dia memutuskan untuk menerima tawaran saya mengasuh anak-anak sambil kuliah.
Pada awalnya saya bingung karena di rumah sudah ada gadis pertama dan saya tak mungkin menggaji keduanya. Namun karena dia sudah datang jauh-jauh dari Banten dan saya tak tega untuk membiarkannya maka ahirnya dia tetap tinggal di rumah saya hanya tidak saya gaji untuk sementara. Untuk mengisi waktu luangnya saya kursuskan dia menjahit. Setelah tiga bulan ini sepertinya dia sudah menguasai menjahit tingkat dasar, semoga saja bisa bermanfaat kelak. Semoga tahun ajaran baru dia sudah bisa meneruskan kembali sekolahnya dan semoga ada beasiswa untuknya.
Gadis kedua mendapatkan tawaran untuk bekerja pada sebuah Caffe dan Salon yang merupakan program dari Pemerintah Provinsi untuk memberdayakan korban trafiking. Ia menerima tawaran itu meski sebenarnya saya agak ragu mengingat Caffe itu baru dan dia juga sedang kursus menjahit. Tapi sebagai sebuah pembelajaran saya pikir tak apa-apa. Meski saya lebih sepakat kalau dia melatih skill nya agar kelak bisa mandiri tanpa harus bekerja pada orang lain.
Dua hari sudah gadis pertama meninggalkan rumah saya untuk bekerja. Saya begitu terkesan dengan kebaikan dan kesholehannya. Semoga di tempat yang baru ini dia mendapatkan apa yang memang ingin di raihnya. Saya pun tetap menyediakan tempat bila kelak dia ingin kembali ke rumah. Terimakasih Allah telah mempertemukan saya dengan orang-orang yang baik dalam hidup ini. Semoga kelak saat bertemu Engkau kami bisa saling menyaksikan dan menguatkan bahwa kami saling mencintai dalam ketaatan pada-Mu
Komentar
Posting Komentar