Menulis, Langkah Kecil Menuju Kebiasaan Baik

Malam ini sebetulnya secara fisik saya tidak lelah. Aktiivitas dijalani biasa saja. Namun, entah kenapa ngantuk menyerang dengan hebat. Saya putuskan tidur. Karena tidak sedang sholat, saya kebablasan tidur. Pukul 23.30 baru bangun untuk menulis.

Awalnya saya memutuskan untuk tidak menulis. Ah biarkan saja skip satu hari mah. Wah...klo bolong sehari, tidak konsisten dong. Kan, saya mau menjadikan nulis sebagai sebuah kebiasaan baru. Ini bisa tercapai kalau melakukan 21 berturut turut tanpa henti. Baiklah...saya putuskan untuk menulis apapun yang bisa saya tuliskan.

Saya menulis sebagai sebuah upaya perbaikan diri. Kalau kata guru saya pak Faiz Zainudiddin Self Improvement. Bukan untuk upaya validasi dari luar. Melainkan bentuk transformasi dari dalam. Menjadi saya versi yang lebih baik dari saya yang kemarin.

Self improvement ini paling tidak ada dalam 7 dimensi kehidupan. Pertama, Spiritual dimana apapun yang saya lakukan ditujukan semata-mata dalam rangka mencintaiNya. Seperti halnya doa iftitah yang selalu saya baca dalam shalat. "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya aku tujukan kepada Tuhan yang menciptakan alam semesta". 

Beruntunglah ada sarana ritual shalat, dimana untuk sesaat, akal pikiran disimpan di bawah seluruh anggota tubuh yang lain. Hatilah yang memimpin. Ini merupakan simbol dimana kita pasrahkan seluruh kehidupan kita pada Tangan yang tepat. Perintah shalat dalam al-Quran bukan perintah mengerjakan, melainkan mendirikan.  Ini bermakna apapun yang dilakukan dalam kesehadian seorang muslim, ditujukan tidak lain hanya untuk Allah. 

Kedua Intelektual. Bagian inilah ciri khas dari manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain. Dengan kemampuan akal dan pikirannya, peradaban manusia berkembang sampai hari ini. Zaman dimana ilmu pengetahuan dan teknologi mengubah kehidupan manusia sedemikian rupa. Awalnya hanya sarana, namun hari ini malah menjadi tuhan baru. 

Sebagai sebuah upaya Self improvement maka terus belajar dan mengajar adalah salah satu yang dilakukan.  Mengikuti berbagai kursus dan pelatihan, terus membaca, mengkaji, berdiskusi sampai meneliti. Bersyukurnya saya, Allah menempatkan di sebuah tempat dimana  hal hal tersebut adalah tugas keseharian.

Kemudian ketiga adalah fisik. Seiring bertambah usia, tentu saja kemampuan fisik mengalami perubahan. Pengelihatan mulai berkurang sehingga harus dibantu kacamata. Tubuh tidak lagi menghasilkan kolagen seperti semula. Sehingga kulit bisa kendur dan keriput rambut memutih dan menipis bila tidak diperhatikan dengan baik. Juga berbagai permasaaah lainnya baik tubuh bagian dalam maupun luar. 

Menerapkan gaya hidup sehat menjadi pilihan. Sebagai sebuah bentuk Syukur padaNya. Saat olah raga angkat beban, saya kadang membayangkan masih kuat menggendong cucu saya kelak. Menjalani hidup bukan sekedar sehat melainkan fit. Kalau pun ajal datang sehingga tubuh ini tidak berfungsi, maka tidak ada penyesalan karena sudah menjaga tubuh sebagai titipanNya dengan baik.

3 dulu deh...yang ke 4 besok. 

Alhamdulillaah

Blue Diamond 16 January 2025


Komentar