Lima Pesan Kuat Max Havelaar: Refleksi, Perlawanan, dan Perubahan Sosial
Multatuli, satu nama yang erat dalam ingatan masa kecil saya. Awalnya saya tahu nama ini merupakan nama SD tempat ibu saya mengajar. Namun selanjutnya nama inilah yang mengajak saya menjelajahi lautan ilmu pengetahuan. Ya, kedua tokoh yang ada dalam novel Max Havelaar yang di tulis Multatuli atau Eduard Douwes Dekker menjadi nama perpustakaan kota kami. Saijah dan Adinda itu namanya. Berbagai novel dan buku yang ada diperpustakaan ini menjadi gerbang pembuka dan mengantarkan saya sebagai seorang akademisi. Novel Max Havelaar yang saya baca merupakan terbitan pertama pada tahun 1972 yang masih memakai ejaan Van Ophuijsen . Dulu di SD membaca novel ya membaca saja. Kisah roman tragis Saijah dan Adinda saja yang mengesankan buat saya saat itu. Kembali membaca novel ini saat sudah di UIN Bandung barulah sedikit memahami akar ketidakadilan yang pernah terjadi di tanah air, sekaligus mempelajari pentingnya melawan ketidakadilan dalam berbagai bentuk. Pemahaman saya ter...