Kenapa berpakaian lebar menjuntai berbahaya?


Pernah mendengar ada kecelakaan karena pakaian masuk ke jari-jari motor? Sepertinya kejadian ini ada di sekitar kita. Saya sendiri pernah mengalaminya sampai dua kali meski tidak sampai kecelakaan. Kenapa berpakaian lebar menjuntai berbahaya saat naik motor?

Pakaian lebar menjuntai saat ini tengah menjadi trend di kalangan perempuan Indonesia. Modelnya bermacam macam. Mulai dari rok lebar, gamis lebar sampai kerudung lebar besar yang hampir menutupi seluruh tubuh. Istilah yang sering dipakai untuk busana lebar menjuntai ini ialah “jilbab syar’i”.

Gaya busana “jilbab syar’i” ini menjadi salah satu pilihan di antara berbagai pilihan berbusana bagi muslimah. Bukan berarti gaya yang lain tidak syar’i, namun istilah ini dipakai untuk jenis pakaian lebar menjuntai. Istilah “jilbab syar’i” juga mendongkrak penjualan pakaian lebar menjuntai. Apalagi dengan penambahan label dan sertifikasi halal membuat pakaian lebar menjuntai menjadi pilihan banyak muslimah di Indonesia.

Sebenarnya tidak bermasalah muslimah menggunakan pakaian lebar menjuntai ini. Namun bila dihubungkan dengan naik motor, tentu ada hal lain yang perlu diperhatikan. Saat naik motor, apakah dengan menjadi pengemudi atau yang dibonceng keduanya memiliki resiko yang sama. Resikonya ialah apabila terjadi sesuatu, maka tubuh kita langsung berhadapan dengan hal tersebut. Tidak ada penghalang yang lain. Berbeda halnya bila kita naik kendaraan lain seperti mobil.

Pakaian lebar menjuntai dengan kerudung yang juga lebar dan besar bisa menutupi lampu sen belakang. Lampu sen ini sangat penting untuk memberitahu pengemudi lain di belakang kita akan belok ke kanan atau ke kiri motor yang kita pakai. Bila terjadi kesalah pahaman, kecelakaan bisa saja terjadi. 

http://www.datdut.com/wp-content/uploads/2016/05/jilbaber-motor.jpg


Salah satu syarat berkendaraan motor aman ialah membuat pengendara lain melihat kita. Hal ini bisa dilakukan dengan memakai helm dan jaket yang berwarna cerah. Ini bertujuan agar pengendara yang lain mengetahui keberadaan kita. Menggunakan jaket gelap atau hitam saja tidak disarankan, apalagi pakaian lebar menjuntai yang menutupi lampu sen yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

Hal lain yang sering terjadi pada pengendara motor perempuan dengan pakaian lebar menjuntai, ialah masuknya pakaian ke dalam jari-jari motor. Resiko yang paling kecil ialah pakaian lebar menjuntai yang kita miliki menjadi bolong-bolong dan sobek. Sayang sekali kalau baju yang masih bagus sudah tidak bisa dipakai lagi. Apalagi bila itu pakaian baru yang kita sukai, tentu bisa membuat kita kecewa.

Resiko lain bila pakaian lebar menjuntai kita masuk ke dalam jari jari ialah terjatuh dari motor. Hal ini terjadi pada salah satu ibu tetangga kami di Bantarwaru Majalengka yang terjatuh bersama suaminya dari motor ketika silaturrahim lebaran. Akibat jatuh ini, selain baju barunya sudah tidak bisa dipakai lagi karena harus digunting agar bisa lepas dari jari-jari motor, ia juga mengalami koma. Tulang belakangnya terkena cedera yang sangat hebat akibat terjatuh, belum bisa dipastikan apa yang akan terjadi bila ibu tersebut sadar. Resiko cedera tulang belakang ini bisa menimbulkan nyeri yang hebat, susah mengontrol buang air besar dan kecil sampai bisa mengakibatkan kelumpuhan. Lebih jauh lagi tentu resiko kematian.

Menggunakan pakaian merupakan pilihan setiap orang termasuk muslimah. Jangan hanya karena trend yang ada, kita begitu saja menerima dan memakainya dalam berbagai situasi dan kondisi. Apalagi merasa diri lebih baik dari muslimah lain karena label dan sertifikasi “syar’i” pada pakaian yang dikenakan. Karena bisa jadi pilihan tersebut berbahaya pada kondisi tertentu seperti yang sudah kita bicarakan di atas.

Beragamnya gaya muslimah berpakaian terkait dengan pemaknaan kata “jilbab” dalam al-Qur’an. Prof.Dr.Ashgar Ali Engineer, pemikir muslim dari India menyatakan bahwa alasan memaknai jilbab itu terkait penafsiran al-Qur’an surat an-Nur ayat 31 yaitu pada penggalan ayat wa laa yubdiina ziinatahunna illa ma zhahara minha (dan hendaklah mereka tidak menampakan perhiasan mereka kecuali apa-apa yang biasa nampak daripadanya. Apa yang dimaksud dengan “perhiasan” atau “apa-apa yang biasa nampak dari padanya?. Penafsiran dua hal ini sangat beragam dan menjadi alasan muslimah menggunakan pakaiannya. Atau barangkali teks al-Qur’an tidak selalu jadi alasan seseorang menentukan pendapat maupun sikap hanya ikut-ikutan trend saja?

Bila kita memaknai teks keagamaan yang menjadi dasarnya adalah wahyu, sesungguhnya interpretasinya merupakan sesuatu yang nisbi karena relativitas pendapat kita. Syariat bukanlah ruang yang hampa penafsiran. Oleh karenanya penerapannya sangat terkait dengan konteks ruang dan waktu, sehingga sangat mungkin ditafsirkan secara berbeda. Termasuk memaknai jilbab ke dalam berpakaian pun menjadi beragam. Ad diinu waahid, wasy-syariiatu mukhtalifah (agama itu satu dan syariatnya bisa beragam). Namun muaranya tetap sama yaitu kemaslahatan umat dan terealisasinya nilai-nilai agama yaitu kesetaraan maupun penghargaan atas hak-hak manusia. Perbedaanlah yang sesungguhnya memperkaya kehidupan kemanusiaan. Tak heran, nabi Muhammad, saw bersabda: “Perbedaan pendapat di kalangan umatku adalah rahmat. (HR. Baihaqi dalam Risalah Asy’ariyah). Jadi pakaian panjang menjuntai harus dihindari saat berkendara motor karena masih banyak gaya berpakaian syar’i lain yang aman.

Komentar

  1. Siip teh..

    Jangan terlalu berlebihan karena bisa mndatangkan mdharat y teh..:)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Skrg lg musim tuh model outer yang pnjg mirip gamis, jd klo bonceng d motor terbang2 gt bajunya, ujung sisi kanan-kiri msk jari2 trus jatoh deh

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. apapun bajunya naik motor memang harus hati2. Entah itu pake gaun, pake kebaya, celana jins , jas ujan, hot pants dll.

    Semua tergantung dari awareness pengendara dan penumpang. Tidak hanya berkonteks pada hijab menjuntai berbahaya.

    Kalo orang pake hot pants naik motor kesrempet dan luka. Bisa saja kita nyalahin dia karena beralasan dia pake hot pants dll.

    BalasHapus
  6. apapun bajunya naik motor memang harus hati2. Entah itu pake gaun, pake kebaya, celana jins , jas ujan, hot pants dll.

    Semua tergantung dari awareness pengendara dan penumpang. Tidak hanya berkonteks pada hijab menjuntai berbahaya.

    Kalo orang pake hot pants naik motor kesrempet dan luka. Bisa saja kita nyalahin dia karena beralasan dia pake hot pants dll.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Kembali!

Aksi-Refleksi Bersama Bloom

Sunan Ampel dan Cardinal Virtue